header entertainesia

Kenapa Drakor Disukai? Ini 5 Alasannya!

Post a Comment
alasan suka drakor
Thanks to Gandjel Rel yang telah membuat blog ini kembali bernyawa. Sayang banget kan ya udah diperpanjang domainnya, tapi kok artikel terakhir yang diposting tertanggal 22 Januari 2022. Ya Allah, sementara bentar lagi 2022 aja sudah mau gulung tikar lo.

Beberapa draft yang sudah dipersiapkan untuk blog ini pun berakhir teronggok tanpa tersentuh. Bersyukur ada Gandjel Rel yang sekarang punya program 1 Week 1 Post. Senengnya lagi tiap pekan dikasih tema berbeda. Jadilah nggak pusing mikir mau nulis apaan.

Asyiknya lagi, blogger bebas mau nayangin postingannya di blog yang mana. Jadi buat yang punya blog lebih dari satu seperti Miminesia, mayan banget buat bikin blog anakan kembali hidup setelah mati suri.

Nah, berhubung tema di pekan ketiga ini tentang drama Korea. Yawdalah, Miminesia tulis di sini aja yaa. Sebenarnya di blog utama, Miminesia udah pernah membuat artikel sejenis, judulnya Alasan Suka Ngedrakor? Sepertinya 9 Hal Ini.

Hmm, kira-kira alasan Miminesia masih sama nggak ya? Kepoin yuk!

5 Alasan Menyukai Drama Korea ala Miminesia

Jujur, udah beberapa bulan ini Miminesia vakum ngedrakor. Nggak ada alasan khusus sih. Lagi malas aja kali ya, wkwk.

Padahal banyak banget judul-judul baru yang pengen ditonton. Baca sinopsisnya juga menarik dan sayang buat dilewatkan.

Namun nggak tahu setiap nonton 1-5 episode, terus malas aja nglanjutin. Bukan karena nggak kepo, tapi ntahlah, lagi malas aja gitu buka aplikasi nonton drakor.

Meski lagi malas ngedrakor, bukan berarti Miminesia udah stop cinta sama drakor ya. Masih suka kok. Cuma mungkin saat ini sedang tahap bosan sama hubungan yang gini-gini aja… eeeh, dikira pacaran, wkwk.

Baiklah, karena diminta jembrengin alasan suka sama drakor. Here they are…

1. Temanya Ada Ajaaah

Kadang tuh suka geleng-geleng kepala kalau nonton drakor. Misal kek pas nonton dr. John. Temanya sih dokter-dokter gitu ya, tapi kok bisa angkat tentang penyakit yang jarang diketahui orang.

Selalu aja bikin penasaran gimana si penulisnya riset, ngolah hasil riset jadi script yang menawan. Juga bagaimana sutradaranya mengolah script itu jadi adegan demi adegan yang kece abis.

Sinematografinya selalu cakeep. Nonton drama kek nonton film layar lebar. Pokoke mata tuh selalu dimanjain banget kalau nonton drakor.

2. Nggak Cuma Ngandelin Tampang

Kerennya lagi, di Korea Selatan, tampang aja nggak cukup, pals. Meski ganteng, kalau aktingnya B aja, ya pasti ditinggalin.

Apalagi netizen Korea itu julidnya lebih ngeri. Kritikannya mereka tajam-tajam banget. Jadi para aktornya pun selalu terus kasih yang terbaik dan membuktikan kalau mereka punya skill memadai.

3. Soundtracknya Nggak Bisa Lepas dari Pikiran

Selain ide cerita, script yang kece, sinematografi apik dan tampang aktornya yang bikin berbinar, original soundtrack drakor juga selalu lama stay di otak. Bahkan meski drakornya udah selesai tayang, rasanya OST nya masih nempel gitu loh.

Padahal ya nggak ngerti juga tuh lagu artinya apa, wkwk. Tapi kek nadanya tuh gampang banget buat nempel dan disenandungkan.

4. Nggak Cuma Hiburan, Selalu Ada Pesan

Nah, ini penting. Drakor nggak cuma kasih hiburan, tapi selalu ada pesan yang mau disampaikan. Misal, Birthcare Center tentang awareness pada baby blues, tentang stop mom shaming, saling dukung pilihan satu sama lain.

Atau Extraordinary Attonery Woo yang mengangkat awareness tentang autism, It’s Okay to Not Be Okay tentang kesehatan mental, dan masih banyak drakor kece lainnya. Kalau kalian punya drakor favorit yang pesannya ngena banget nggak, Entertain Holic?

5. Jumlah Episode Sedikit

Paling penting sih ini. Jumlah episodenya tuh nggak beratus atau beribu episode kek sinetron Indonesia. Paling panjang lah 16 atau 20.

Malah sekarang makin banyak drakor yang kurang dari 10 episode. Btw, ada juga sih drakor berepisode panjang, tapi biasanya kek opera sabun yang hanya tayang di Korsel gitu loh. Dan jarang disiarkan di luar Korsel.

Eh, tapi sejak ada aplikasi nonton streaming bertebaran, banyak juga kok seri Indonesia yang episodenya pendek-pendek. Pemainnya juga oke-oke. Salut lah ya sama sineas muda bangsa ini, yang makin keren dalam memproduksi film dan series.

Kayanya itu deh ya alasan kenapa drakor disukai. Bukan cuma sama Miminesia, tapi juga sama banyak orang lainnya.

Eniwei, di balik rasa suka Miminesia sama drakor, baru nyadar juga ada beberapa hal yang bikin rasa suka ini jadi hambar. Sepertinya poin-poin ini kali ya yang bikin Miminesia beberapa bulan ini nggak menikmati drakor sama sekali:

Temanya antara satu drakor dan lainnya hampir sama. Kek mereka tuh janjian apa gimana ya. Saat satu drakor angkat tema tentang pengacara, ntar drakor lain juga angkat tema yang sama. Ya memang sih, sudut pandangnya sama. Tapi kek jadi kurang variasi gitu.

Aplikasi nonton drakor sekarang makin banyak. Inginnya sih bertahan nonton dengan aplikasi yang legal. Apalah daya sekarang makin banyak aplikasi. Drakor A di aplikasi A, ntar drakor B di aplikasi B.. pusing kepala Miminesia kalau harus langganan semua aplikasi, wkwk.

Alasan terakhir, ya namanya juga perasaan ya. Nggak ada yang abadi. Ada kalanya cinta setengah mati, ada kalanya B aja. Dan bisa jadi sekarang Miminesia lagi ada di posisi yang B aja.

Terus hiburannya Miminesia sekarang ngapain?

Duh jadi malu ditanyain begini. Jujurly, Miminesia lagi suka scrolling TikTok aja nih, wkwk. Sungguh tak produktif ya.

Udah nggak nonton, nggak baca buku, malah scrolling TikTok doang. Btw, film Indonesia lagi banyak yang bagus. Nonton bareng yuuuk..

Setelah Ranah 3 Warna, ada Mencuri Raden Saleh, Miracle No 7.. dan Miminesia lagi nungguin Sri Asih. Seneng ya Covid udah menghilang perlahan dan bioskop kembali dibuka. Yippiee.

So, kalau Entertain Holic masih cinta sama drakor atau lagi seneng nonton film besutan anak bangsa nih?
Marita Ningtyas
A wife, a mom of two, a blogger and writerpreneur, also a parenting enthusiast. Menulis bukan hanya passion, namun juga merupakan kebutuhan dan keinginan untuk berbagi manfaat. Tinggal di kota Lunpia, namun jarang-jarang makan Lunpia.

Related Posts

Post a Comment