header entertainesia

Petualangan Sherina 2, 5 Alasan Kenapa Aku Menontonnya Lebih Dari Sekali

Post a Comment
Review Petualangan Sherina 2

15 menit menjelang tutup hari, Sabtu, 21 Oktober 2023 akan tergulung menjadi Ahad, 22 Oktober 2023. Apalah dikata, Miminesia baru membuka mata setelah sempat terlelap usai isya’ tadi. Namun hari ini, apapun yang terjadi cerita tentang Petualangan Sherina 2 harus dieksekusi.

Jadi sebelumnya, Miminesia mau cerita kenapa segetol ini menjentikkan jari di atas tuts keyboard sampai ngepot-ngepot. Berusaha untuk menyelesaikan tulisan dalam 15 menit, walau sepertinya itu tak kan mungkin, wkwk.

Setelah bulan April 2023, ini adalah artikel pertama yang Miminesia posting. Sungguh terlalu ya? Padahal ada banyak list buku, drama dan film yang pengen diceritakan melalui blog ini. Namun menguap begitu saja… sedihnya.

Hingga challenge bertajuk Ngeblog Asyik Bareng KEB digelar oleh Komunitas Emak Blogger. Setiap hari ada tema berbeda yang diberikan. Dan hari ini temanya tentang film atau drama favorit.

Sebenarnya Miminesia punya satu film favorit berjudul A Moment to Remember. Film yang dibintangi oleh istrinya Hyun Bin ini selalu bisa membuat Miminesia menangis sesenggukan setiap kali usai menontonnya. Bahkan meski sudah lebih dari tiga kali menontonnya, setiap kali memutar ulang film ini, pasti berakhir sesenggukan.

Namun berhubung cerita tentang film tersebut sudah pernah Miminesia tulis, akhirnya cari-carilah film lain yang bisa dibagikan di sini. Dan untuk pertama kalinya dalam hidup, ada sebuah film yang masih tayang di bioskop Indonesia, Miminesia sudah menontonnya tiga kali dalam bulan yang sama!

Apa lagi kalau bukan Petualangan Sherina 2. Film yang membawa penontonnya nostalgia ke masa-masa 2000an, sing along together sepanjang film diputar dan nyatanya ada banyak insight yang muncul di kepala usai menikmatinya hingga akhir.

5 Alasan Miminesia Merekomendasikan Petualangan Sherina 2

Adakah yang belum menonton film Petualangan Sherina 1? Film dengan genre drama musikal yang menggemparkan tahun 2000 itu mampu membangunkan dunia perfilman Indonesia. Usai Petualangan Sherina 2, berturut-turut film keren bermunculan di negeri ini.

Bayangkan saja, di tahun itu, sebuah drama musikal dengan tokoh dua anak kecil yang masih imut, jelas sebuah proses yang nggak mudah. Namun Mira Lesmana dan Riri Reza could make it happened! Miminesia selalu percaya, sesuatu yang dibuat dari hati akan mudah menyentuh hati banyak orang. Itulah kenapa Petualangan Sherina menjadi kenangan tersendiri. That’s why ketika 23 tahun kemudian, film ini dibuat sekuelnya… booom!

Lebih dari 2juta pasang mata telah menonton film ini, yang insya Allah akan masih tetap tayang dalam beberapa pekan ke depan. Jadi, Entertain Holic sudah menonton film ini kah?

Buat yang belum, Miminesia mau kasih setidaknya lima alasan kenapa film kece ini layak ditonton!

1. Bukan Sekadar Film Nostalgia untuk Anak 90an

Adakah di antara Entertain Holic yang saat Petualangan Sherina 1 sudah tumbuh dewasa, dan tidak menikmati era menjadikan Sherina atau Derby Romero sosok ‘cinta pertama’nya?

Toss lah! Miminesia pun bukan lagi anak berseragam Merah Putih saat film pertamanya tayang. Tahun 2000, Miminesia lagi perjuangan cari SMA favorit tuh. Melihat Derby Romero seimut apapun, ya tetap kaya lihat adik kecil yang gemesin, wkwk.

Namun karena Miminesia punya adik berjarak 10 tahun, Petualangan Sherina tentu menjadi film yang menarik hatinya dong. Walau tetap saja menonton filmnya menunggu tayang di televisi sih. Soalnya ibu Miminesia sudah mulai sakit stroke saat itu, nggak ada yang mengawal nonton film di bioskop.

Padahal ibunda Miminesia suka banget tuh nemenin anak-anaknya nonton. Meski begitu Petualangan Sherina tetap menjadi momentum tersendiri lah saat itu. Apalagi lagu-lagu soundtrack-nya kan hits banget tuh.

Hingga bertahun-tahun kemudian, sosok Sherina, Sadam, dan Kertarajasa masih menjadi karakter yang teringat dengan jelas. Setiap kali ada film anak-anak yang muncul, Petualangan Sherina 1 menjadi standar penilaian.

Perjalanan Sherina - Sadam

 Atau kamu anak-anak yang lahir setelah tahun 2000? Nggak ngerasin hype-nya Petualangan Sherina 1? Ya nggak apa-apa juga…

Fyi, saat menonton Petualangan Sherina 2 pertama kali di awal bulan Oktober 2023, Miminesia mengajak anak sulung yang berusia 11 tahun. Dia belum pernah nonton film pertamanya. Komennya usai nonton filmnya, “Keren bun, aku jadi penasaran sama film pertamanya.”

Dan betul saja, setelah beberapa saat, Miminesia mencari di manakah tempat yang memutar film Petualangan Sherina 1 secara legal. Alhamdulillah nemu juga di Bioskop Online. Dengan harga Rp5000,- untuk masa tonton 2 hari, worth it lah.

Si anak sulung pun terpuaskan karena jadi tahu cerita masa kecilnya Sherina dan Sadam. Bahkan setelah nonton film yang pertama, dia bilang, “Boleh nggak sih nonton film Petualangan Sherina 2 lagi?” Wkwkk.

Jadi, nggak perlu ragu untuk menonton film ini meski Entertain Holic merasa nggak punya ‘ruh nostalgi’ sama petualangan si Duo Oyen, Sherbret dan Derbret ini. Insya Allah, setelah kelar nonton Petualangan Sherina 2, Entertain Holic akan memiliki nostalgi tersendiri tentang film ini.

2. Lagu-lagu Terbaik Sepanjang Film

Sherina akhirnya membuktikan tangan dinginnya. Bukan hanya berperan sebagai karakter utama dalam film ini, semua lagu dan scoring music-nya digarap sama perempuan yang kini berusia 33 tahun tersebut.

Sama halnya dengan film pertama yang dibuat dengan hati, Sherina pun sepertinya tidak main-main dengan proyek ini. Film yang rencana awal ditayangkan pada tahun 2020, agar dapat momen 20 tahun, harus mundur karena pandemi.

Sembari menunggu pandemi tuntas, Sherina tidak tinggal diam. Draft naskah terus diperbaiki hingga puluhan kali. Begitu juga dengan lagu-lagunya.

Hebatnya adalah Sherina tidak menghilangkan ‘benang merah’ dari Petualangan Sherina 1 yang dibuat oleh Elfa Secioria. Sebagai murid dari Elfas, Sherina sangat mengapresiasi karya gurunya dan membuat lagu-lagu baru berdasarkan apa yang sudah dikerjakan oleh gurunya.

soundtrack Petualangan Sherina 2

Sehingga siapa saja yang sudah nonton Petualangan Sherina 1, benar-benar dibawa ke sebuah masa 2000an tapi dengan sentuhan baru yang lebih modern. Namun buat yang belum nonton pun, nggak perlu takut nggak bisa sing along. Trinity Optima sebagai label music OST dari film ini sudah merilis satu per satu lagu sebelum filmnya launching.

Setiap lagu yang ada di Petualangan Sherina 2 memberikan nyawa kepada filmnya. Kekuatan musik dan liriknya sungguh magis. Sederhana tapi nusuk sampai hati.

Begitu juga scoringnya yang kece badai, dengan sentuhan musik-musik ala Kalimantan, penonton benar-benar dibawa menjelajah ke dalam hutan Kalimantan yang luas. Dan detil-detil kece ini kayanya lebih bisa ditangkap kalau Entertain Holic menontonnya di bioskop. Sound di bioskop tentu saja berbeda dengan di rumah kan?

Ya, kecuali Entertain Holic punya device yang soundnya Harman Kardon atau Dolby Atmos, bisa lah mendekati suasana nonton di bioskop, hehe. Tapi… kalau boleh Miminesia sarankan sih, nonton di bioskop aja untuk mendapatkan pengalaman yang lebih sempurna.

3. Membuka Mata tentang Kehidupan Orang Utan

Miminesia sebenarnya nggak terlalu mengikuti informasi mengenai Petualangan Sherina 2 secara intens sebelum film ini tayang. Pokoknya sekadar tahu aja PetSher 2 sedang digarap dan akan tayang di bulan Oktober.

Namun karena kesibukan duniawi, Miminesia nggak memantau tuh podcast ataupun tayangan-tayangan di beragam YouTube Channel yang disiapkan untuk menyambut tayangnya film ini. Malah baru setelah nonton, Miminesia rajin memantau podcast, dan BTS filmnya hehe.

That’s why waktu nonton filmnya untuk pertama kali, Miminesia nggak punya ekspektasi berlebih tentang film ini. Memang berusaha untuk menikmati aja. Tahunya ya cuma Sherina akan dipertemukan kembali dengan Sadam setelah bertahun-tahun nggak saling berkabar.

Siapa sangka kalau bumbu dari pertemuan kembalinya Sherina dan Sadam ini sangat luar biasa. Sherina dewasa berprofesi menjadi jurnalis nomor satu di Nex TV, yang sempat kecewa karena bosnya mengubah penugasan awal ke Davos, Swiss menjadi peliputan pelepas-liaran Orang Utan di Kalimantan. 

Di pulau inilah, Sherina kembali bertemu Sadam yang ternyata menjadi Project Manager-nya OUKAL (Orang Utan Kalimantan), sebuah organisasi sosial yang mengurusi kehidupan Orang Utan di Kalimantan.

Orang Utan dalam Petualangan Sherina 2

Cerita bergulir dari situ. Ada sentuhan romantisnya, lucu-lucunya, tetapi isu tentang Orang Utan digarap dengan serius. Bukan sekadar tempelan semata. Itu kerennya!

Miminesia jadi tahu betapa dilindunginya satwa langka yang satu ini. Bahkan ada sekolahnya khusus buat anak-anak Orang Utan yang udah nggak punya induk. Sebelum mereka dilepas-liarkan, anak-anak Orang Utan ini setidaknya harus punya ‘life skill’ untuk bisa survive.

Sementara bagi anak Orang Utan yang masih punya induk, sebagaimana Sayu di Petualangan Sherina 2, mereka akan dilepas-liarkan bersama induknya. Induknya lah yang nanti akan mengajarkan si anak bertahan hidup di rimba luas.

Melalui film ini pula, Miminesia jadi tahu ternyata usai pelepasanliaran, Orang-orang Utan tersebut tetap dipantau hingga 1-2 tahun. Hal itu untuk melihat apakah mereka bisa survive, termasuk untuk memantau jangan sampai ada yang memburu satwa langka ini.

Karena ternyata masih banyak ‘tangan-tangan nakal’ yang mau merusak hidup satwa tanpa dosa ini. Contohnya karakter Syailendra dalam film Petualangan Sherina 2.

Cerita tentang Orang Utan di film ini terasa hidup karena ternyata sebelum proses produksi dimulai, Sherina sudah lebih dulu terlibat dalam proyek-proyek pelepasliaran sebelumnya. Fyi, Sherina memang concern dengan dunia satwa, termasuk salah satunya Orang Utan.

Saat sedang berproses untuk menyiapkan naskah PetSher 2, Sherina mendapat undangan untuk pelepasanliaran di Kalimantan. Terbersitlah ide untuk mengajak Mira Lesmana dan Riri Riza. Gayung bersambut, dan keduanya pun jatuh cinta pada Kalimantan dan Orang Utan.

Derby Romero pun datang langsung ke lokasi, untuk membangun karakter. Termasuk belajar caranya mengendarai perahu. Terjawab sudah mengapa semua hal dalam film ini terasa real kan, Entertain Holic?

Di bagian mendekati ending, suara Sindai, yang menjadi voice over berita liputan Sherina, cukup apik menyampaikan pesan tentang pentingnya 'menjaga Orang Utan.'

4. Comeback-nya Sherina dan Derby Romero yang Sayang Dilewatkan

Usai Petualangan Sherina 1, Miminesia cukup mengikuti karya Sherina di dunia musik. Sherina adalah salah satu penyanyi wanita yang bikin Miminesia jatuh hati. Suaranya tuh lo enak banget, lagu-lagunya juga ramah banget di telinga.

Cinta Pertama dan Terakhir adalah lagu favorit Miminesia. Kalau Entertain Holic ngefans juga nggak nih sama Sherina?

Nah, usai lagu itu ngeboom, Sherina sebenarnya sempat rilis satu album lagi, tapi keknya nggak terlalu ngeboom deh. Terus dia fokus sama studi dan menghilang dari dunia keartisan. Sampai berita pernikahannya dengan Baskara, salah satu aktor Indonesia yang sedang naik daun di tahun 2020 terdengar.

Sementara Derby pun, setelah film Kepompong, jujur Miminesia nggak terlalu mengikuti jejak karyanya sih. Tahunya doi pernah launching single Gelora Asmara dan Tuhan Tolong, habis itu nggak ngerti lagi deh.

Jadi bayangkan saja bagaimana PetSher 2 bisa sefenomenal hari ini… fanbase-nya Sherina dan Derby pastilah menunggu-nunggu film dari keduanya kan? Maka nggak heran di setiap Meet&Greetnya selalu penuuuh.

Waktu Meet&Greet di Semarang tanggal 12 Oktober 2023 lalu, dari eyang-eyang sampai anak bayi tumpah ruang di The Park Mall. Herannya Miminesia pun ada di situ lagi, wkwk. Duh, ternyata Sherina secuantik itu… mbak Mira Lesmana dan Riri Riza pun awet muda banget, Entertain Holic.

cast Petualangan Sherina 2

Selain comeback-nya si Duo Oyen, ada aktor-aktor lain di film ini yang aktingnya juga nggak kalah kece. Salah satunya Isyana Sarasvati yang jadi Ratih. Tahu sendiri kan konyolnya penyanyi yang satu ini? Ternyata karakter di filmnya pun gemessiiiin puoolll. Lagu yang dibawakan Isyan pun pas banget dengan karakter suaranya… sukaaaa!

Ardhit Erwandha, pemeran pendukung pria yang jadi kameramennya Sherina juga gokil. Nggak banyak nongol, tapi tiap kali ada karakter Aryo selalu mampu mencuri spotlight.

Beberapa kalimatnya di film, seperti “Alhamdulillah…” saat Sadam menjawab pertanyaan Sherina udah nikah atau belum, atau “Apapun yang putus kan bisa disambung lagi…” jadi potongan yang banyak dibagikan di medsos.

Kehadiran Mathias Muchus dan Ucie Nurul sebagai orang tua Sherina juga semakin memperkaya film ini. Penonton diajak untuk melihat bagaimana pasangan ini membesarkan Sherina dengan segala keras kepalanya, hehe.

Karakter Syailendra, Pinkan dan Deddy juga sangat kuat. Karakternya nggak sekadar lewat, tapi bener-bener bikin Petualangan Sherina 2 makin melekat.

5. Open Ending yang Bikin Berharap

Ending film ini kocak sih… dan pastinya bikin penonton jadi harap-harap cemas akan kehadiran Petualangan Sherina 3. Tapi kalau harus nunggu 23 tahun lagi kok keknya nggak sabar yaa….

Bahkan Sherina pernah berkata dalam salah satu video di medsos, “Duh, kalau 23 tahun lagi, kayanya aku udah nggak bisa koreografinya,” hehehe. Terpantau di Instagram @filmpetualangansherina, banyak penonton yang komen dan ngetag Mira Lesmana & Riri Riza untuk minta kelanjutan dari PetSher2.

Ada yang bahkan berbagi ide buat PetSher3, Sherina dan Sadam menikah lalu mereka honeymoon dan ternyata ada kasus yang harus dipecahkan, atau Sherina dan Sadam menikah, punya anak lalu bertualang bersama satu keluarga. Waaah, semua idenya menarik sih…

petualangan sherina 3

Lalu apakah Mira Lesmana dan Riri Riza akan merealisasikannya? Kita tunggu saja ya, Entertain Holic.

Memang nggak ada minusnya gitu film ini?

Well, nggak ada gading yang tak retak. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT kan? Begitu juga film ini. Beberapa minus yang bisa Miminesia tangkap;
  • Ada beberapa foto yang terasa sekali editannya. Kalau nonton sekali, mungkin bisa memaklumi. Tapi begitu nontonnya lebih dari sekali, ternyata foto editannya cukup mengganggu, wkwk.
  • Diberikan rating Segala Umur sama LSF, tapi kayanya lebih cocok di 13+ deh. Ada beberapa adegan romantis terselubung yang kayanya untuk anak-anak belum layak dilihat. Yaa, atau setidaknya kalau mau ngajak anak, ortunya nonton dulu deh, biar bisa kasih pijakan sebelumnya dan nggak kaget-kaget banget ketiga ada adegan-adegan, lo kok gini, wkwk.
  • Adegan kelahinya kek kurang smooth. Walau setelah nonton tiga kali, cukup bisa menikmati sih. Tapi waktu nonton pertama kali, kek apaan sih ini.. kok kaya gedabukan kurang rapi.
Namun, ketiga hal di atas insya Allah nggak mengurangi ‘nyawa’ dari film Petualangan Sherina 2 sih. Filmnya se-worthed itu untuk ditonton sendirian, rame-rame sama temen atau keluarga. So, kapan mau nonton Eneng dan Yayang, Entertain Holic?***

Ngeblog Asyik Bareng KEB
Marita Ningtyas
A wife, a mom of two, a blogger and writerpreneur, also a parenting enthusiast. Menulis bukan hanya passion, namun juga merupakan kebutuhan dan keinginan untuk berbagi manfaat. Tinggal di kota Lunpia, namun jarang-jarang makan Lunpia.

Related Posts

Post a Comment